OPEN ACCESS PEER-REVIEWED | RESEARCH ARTICLE

Main Article Content

Authors

Mijani Rahman

Abstract

Fish farming systems and floating net (KJA) at Riam Kanan Stream in South Kalimantan Province has cultivated by public since the 1980s. The main problem of fish cage aquaculture in the Riam Kanan Stream is the high cost production and high mortality. Late in 2012 there was a massive fish dying in floating nets. Conditions of hypoxia and hyper ammonification is a major cause of fish dying as a result that accumulation of uneaten artificial feed and fish feces that fused to the bottom waters. Feeding arrangement and space allocation for the number of fish cage placement is the right solution for the management of sustainable fish cage aquaculture. The addition of the frequency and length of feeding time will increase the effectiveness of the artificial feed used so that to reduce the load of organic waste. The number of units that can be operated at 100 m of stream length based of Riam Kanan Stream carrying capacity as 63-64 units.


Abstrak


Usaha budi daya ikan sistem karamba dan karamba jaring apung (KJA) di Sungai Riam Kanan Provinsi Kalimantan Se-latan telah diusahakan masyarakat sejak tahun 1980an. Permasalahan utama yang dihadapi pembudidaya ikan karamba adalah biaya produksi dan mortalitas ikan peliharaan yang tinggi. Akhir tahun 2012 terjadi kematian massal ikan budi daya dalam karamba/KJA. Kondisi hipoksia dan hiperamonifikasi merupakan penyebab utama kematian massal ikan sebagai akibat akumulasi pakan buatan yang tidak termakan oleh ikan mengendap di dasar perairan menyatu dengan kotoran ikan. Pengaturan pemberian pakan dan alokasi jumlah dan ruang untuk penempatan karamba merupakan solusi yang tepat untuk pengelolaan budi daya perikanan karamba berkelanjutan. Penambahan frekuensi dan lama waktu pemberian pakan akan meningkatkan efektifitas pemanfaatan pakan buatan sehingga dapat mengurangi beban limbah organik. Jumlah unit karamba yang dapat diusahakan pada panjang sungai 100 m sesuai dengan daya dukung perairan Sungai Riam Kanan yang ditetapkan dari kapasitas daya dukung sebanyak 63-64 unit.

Keywords:
waters carrying capacity; cage culture; Riam Kanan Stream.;

Downloads article

Download data is not yet available.

Article Details

References

Azwar ZI, Suhenda N, Praseno O. 2004. Manajemen pakan pada usaha budi daya ikan di karamba dan jaring apung. In: Pengembangan budi daya perikanan di perairan waduk; Suatu upaya pemecahan masalah budi daya ikan dalam karamba jaring apung. Pusat Riset Perikanan Budi daya. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. hlm. 37-44.

Barg UC. 1992. Guidelines for the promotion of environmental management of coastal aquaculture development. FAO Fisheries Technical Paper, 328: 122 p.

Beveridge MCM. 1984. Cage and pen fish farming. Carrying capacity models and environmental impact. FAO Fisheries Technical Paper, 255: 85 p.

Boyd CE. 1990. Water quality in pond for aquaculture. Alabama Agricultural Experiment Station. Auburn University, Alabama. 482 p.

Boyd CE, Massaut L, Weddig L.J. 1998. Towards reducing environmental impacts of pond aquaculture. Infofish International, 2/98: 27-33.

Burhanuddin, Sulaeman, Tonnek S. 1994. Budi daya ikan bandeng (Chanos chanos Forskal) dalam karamba jaring apung volume kecil dengan padat penebaran berbeda. Jurnal Penelitian Budidaya Pantai, 10 (2):57-70.

Buschmann AH, Lopez DA, Medina A. 1996. A review of the environmental effects and alternative production strategies of marine aquaculture in Chile. Aquaculture Engineering. 15(6):397-421.

Chen J, Guang C, Xu H, Chen Z, Xu P, Yan X, Wang Y, Liu J. 2007. A review of cage and pen aquaculture: China. In: Halwart M, Soto D, Arthur JR (eds). Cage aquaculture-Regional reviews and global overview. FAO Fisheries Technical Paper. No. 498. pp. 53-68.

Cornel GE & Whoriskey FG. 1993. The effects of rainbow trout (Oncorhynchus mykiss) cage culture on the water quality, zoo-plankton, benthos, and sediment of Lac du Passage, Quebec. Aquaculture, 109:101117.

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar, 2009. Laporan Tahunan Statistik Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar Tahun 2008. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan. 122 hlm.

Dodds WK. 2002. Freshwater ecology. Concepts and enviromental applications. Academic Press. San Diego. 569 p.

Eley RL, Carroll JH, De Woody D. 1972. Effects of cage catfish culture on water quality and community metabolism of a lake. Proceeding of the Oklahoma Academy of Science, 52:10-15

Johnsen RI, Grahl-Nielson O, Lunestad BT. 1993. Environmental distribution on organic waste from marine fish farm. Aquaculture, 118:229-224.

Machbub B. 2010. Model daya tampung beban pencemaran air danau dan waduk. Jurnal Sumber Daya Air, 6(2):129-144.

McDonald ME, Tikkanen CA, Axler RP, Larsen LS, Host G. 1996. Fish simulation culture model (FIS-C): A bioenergetics based model for aquaculture wasteload application. Aquaculture Engineering, 15(4): 243259.

Meade JW. 1989. Aquaculture management. Van Nostrand Reinhold, New York. 175 p.

Noor M. 2007. Dinamika kualitas air pada perikanan karamba di Sungai Riam Kanan. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. 112 hlm.

Phillips MJ, Clarke R, Mowat A. 1993. Phosphorous leaching from atlantic salmon diets. Aquacultural Engineering, 12:47-54.

Pongsapan DS, Rachmansyah, Mangawe AD. 2001. Pemanfaatan bahan baku lokal untuk formulasi pakan bandeng yang dipelihara dalam karamba jaring apung di laut. Balai Penelitian Perikanan Pantai, Maros. 12 hlm.

Pulatsu S. 2003. The application of a phosphorous budget model estimating the carrying capacity of Kesikkopru Dam Lake. Turkish Journal of Veterinary and Animal Sciences, 27:1127-1130.

Rachmansyah, Syarifuddin T, Ahmad T. 2002. Pemanfaatan perairan pesisir bagi pengem-bangan budi daya bandeng dalam karamba jaring apung di Teluk Pegametan, Gondol, Bali. Prosiding Konferensi Nasional III Pe-ngelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia. Denpasar, 21-24 Mei 2002.

Rachmansyah, Makmur, Tarunamulia. 2005. Pendugaan daya dukung perairan Teluk Awarange bagi pengembangan budi daya bandeng dalam karamba jaring apung. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 11(1): 81-93.

Rahman M, Marsoedi, Arfiati D, Mursyid A. 2012. Analisis daya dukung perairan untuk penetapan alokasi ruang dan kepadatan karamba di Sungai Riam Kanan, Kalimantan Selatan. Limnotek, 19(1):37-49.

Ross LG, Telfer TC, Falconer L, Soto D, Aguilar-Manjarrez J (Eds.). 2013. Site selection and carrying capacities for inland and coastal aquaculture. FAO Fisheries and Aquaculture Proceeding, 21: 282 p.

Silvert W. 1992. Assessing enviromental impacts of finfish aquaculture in marine water. Aquaculture, 107: 67-79.

Wahyuni SL. 2009. Status mutu air Sungai Riam Kanan. Studi kasus perairan sungai Desa Awang Bangkal Barat. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. 126 hlm.

White P, Phillips MJ, Beveridge MCM. 2013. Environmental impact, site selection and carry-ing capacity estimation for small-scale aquaculture in Asia. In: Ross LG, Telfer TC, Falconer L, Soto D, Agular-Manjarres J (eds). Site selection and carrying capacities for inland and coastal aquaculture. FAO Fisheries and Aquaculture Proceedings, 21:231-251.