OPEN ACCESS PEER-REVIEWED | RESEARCH ARTICLE

Main Article Content

Authors

Zulfa Yandes
Ridwan Affandi
Ing Mokoginta

Abstract

An experiment was conducted to evaluate the effect of different dietary level of cellulose on the biological condition such as protease activity in intestine (APU) and stomach (APL), intestine somatic index (ISI), intestine-body length ratio (PU/PT), the chemical composition of giant gouramy fry stomach-body weigh ratio (BL/BT), and growth rate (DGR), and of giant gouramy fry. Two isonitrogenous (41.942.2% crude protein) and isocaloric (3084.9-3128.9 kcal digestible energy/kg of feed) practical diets contained either 2.6% and 19.3% cellulose/kg of feed respectively, were fed to giant gouramy to giant gouramy fry. Types were fed on the experimental diet at satiation, three times daily for 60 days. Fish fry were placed in each aquarium (60 x 40 x 30 cm in size). The result showed that feed containing 19.3% of cellulose affected in proease activity in intestine (APU) and stomach (APL), intestine somatic index (ISI), intestine-body length ratio (PU/PT), stomach-body weigh ratio (BL/BT) (p<0.05) but it did not affect the specific growth rate (DGR) (p>0.05).

 

Abstrak

Percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian selulosa dalam pakan terhadap kondisi biologis yaitu aktivitas endoenzim (protease) di usus dan lambung (APU dan APL), intestine somatik indek (ISI), hepato somatik indek (HSI), rasio panjang usus/panjang tubuh (PU/PT), rasio berat lambung/berat tubuh (BL/BT), laju pertumbuhan harian (DGR) dan komposisi kimia tubuh benih ikan gurami. Dua macam pakan yang digunakan yaitu yang mengandung protein dan energi yang relatif sama yaitu berturut-turut 41.88-42.25% dan 3084.9-3128.9 kkal/kg pakan, dengan kandungan selulosa yang digunakan dalam pakan masing-masing adalah 2,6 % dan 19,3 %. Ikan di pelihara dalam akuarium dengan menggunakan sistem resirkulasi. Masing-masing akuarium diisi ikan sebanyak 50 ekor dengan bobot awal 0.6-0.8 gram. Selama pemeliharaan ikan diberi pakan sampai kenyang. Ikan diberi pakan tiga kali sehari yaitu pukul 8 pagi, 12 siang dan 4 sore. Setelah 60 hari pemeliharaan (pada akhir percobaan) dilakukan evaluasi pengaruh selulosa terhadap kondisi biologis benih ikan gurami yaitu APU dan APL, ISI, HSI, PU/PT, BL/BT, DGR dan komposisi kimia tubuh. Hasil percobaan menunjukan bahwa penambahan selulosa sebesar 19,3% dalam pakan memberi pengaruh terhadap APU, APL, ISI, HSI, PU/PT, dan BL/BT (P<0.05), namun tidak meningkatkan laju pertumbuhan benih ikan gurami (P>0.05).


Keywords:
Sellulose; giant gouramy fry Osphronemus gourami Lac.;

Downloads article

Download data is not yet available.

Article Details

References

Affandi, R. 1993. Studi kebiasaan makanan ikan gurami Osphronemus gouramy. J. Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia 1 (2) : 5657.

Effendie, M. I. 1997. Biologi perikanan. Penerbit Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. 163 hal.

Hermanto, 2000. Optimalisasi suhu media pada pemeliharan benih ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Tesis. Program Pascasarjana. IPB. Bogor. 63 Hal.

Hepher, B. 1988. Nutrition of pond fishes. Cambridge University Press. New York. 388 pp.

Kapoor, B. G., Smith, T dan I. A. Verighina. 1975. The alimentary canal and digestion in teleosts, Adv. Mar. Biol., 13 : 110-211. Lauff, M and Hofer. 1984

Mokoginta, I; M. A. Suprayudi dan M. Setiawati. 1994. Kebutuhan nutrisi ikan gurami (iOsphronemus gouramy Lac.) untuk pertumbuhan dan reproduksi. Laporan penelitian hibah bersaing II/2 perguruan tinggi tahun anggaran 1994/1995. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyasarakat. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor.

National Research Council. 1993. Nutrient requirements of fish. National Academic of Science, Washington, D.C. 115 pp.

Opuszynski, K dan J. V. Shireman. 1995. Herbivorous fihes. Culture and use for weed management. Departmen of Fisheries and Aquatic Sciences Institut of Food Agricultural Sciences, Universityof Florida. CRC Press. 223 pp.

Page, J. W. and J. W. Andrews. 1973. Interactions of dietary level of protein and energy on channel catfish. Jour. Nutr. 103: 1339-1346.

Rachmawaty, 1999. Karateristik fenotipik dan potensi tumbuh ikan gurame Osphronemus goramy Lacepede. Tesis. Program Pascasarjan Institut Pertanian Bogor.

Suryanti, 2002. Perkembangan aktivitas enzim pencernaan dan hubungannya dengan kemampuan pemanfaatan pakan buatan pada ikan baung (Mystus nemurus C.V.). Tesis. Program Pascasarjan Institut Pertanian Bogor. 46 Hal.

Takeuchi, T. 1988. Laboratory work chemical evaluation of dietary nutrient, p. 179-232. In: T. Watanabe. ed. Fish nutrition and mariculture. Kanagawa Fisheries Training Centre; Japan International Cooperation Agency, Tokyo.

Wijayanti, 1993. Studi aktivitas protease pada benih ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac) dengan perbedaan awal pemberian pakan
buatan. Skripsi. Fakultas Perikanan, Institut ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac) Pertanian Bogor. 47 Hal.